Mr DIY incar IPO unit Indonesia senilai 0 juta akhir tahun ini

Pengecer perbaikan rumah Malaysia Tuan DIY dikabarkan berencana untuk mendaftarkan unitnya di Indonesia di Jakarta akhir tahun ini atau awal tahun 2025.

Menurut laporan Bloomberg, pengecer tersebut sudah bekerja sama dengan bank untuk penawaran umum perdana (IPO) yang dapat mengumpulkan dana sebanyak $300 juta.

Namun, sumber Bloomberg mengatakan pertimbangan masih berlangsung.

Mr DIY mengumpulkan sekitar $360 juta dalam IPO terbesar di Malaysia pada tahun 2020, mendapatkan dukungan dari investor terkemuka dunia, termasuk Aberdeen Standard, AIA, BlackRock, dan JPMorgan Asset Management.

Tahun lalu, perusahaan ekuitas swasta Malaysia Creador benar-benar keluar dari Mr DIY dengan menjual sisa sahamnya sebesar 4,92%.

Mr DIY, yang kelompoknya mencakup merek-merek seperti Mr DIY, Mr TOY, dan Mr Dollar, memiliki lebih dari 3.500 toko di seluruh wilayah.

Penawaran umum perdana (IPO) Mr DIY di Jakarta dapat memberikan dorongan positif bagi pasar IPO Indonesia yang sedang lesu. Menurut data Bloomberg, perolehan dana IPO di negara ini tahun ini turun 90% dari periode yang sama pada tahun 2023 menjadi $317 juta.

Menurut laporan tersebut, perusahaan akan menggunakan hasil IPO Indonesia untuk memperluas bisnisnya.

Awal minggu ini, Tn. DIY juga mengajukan permohonan kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Thailand untuk IPO unitnya di Thailand.

Perusahaan ini membuka toko pertamanya di Thailand pada tahun 2016. Sekarang, perusahaan ini mempekerjakan lebih dari 9.700 orang dan melayani lebih dari 77 juta pelanggan pada tahun 2023 dengan 802 toko di seluruh negeri.

Selain Malaysia dan Thailand, MR. DIY juga hadir di Brunei, india, Singapura, Filipina, Kamboja, Vietnam, India, Turki, Bangladesh, dan Spanyol.

Pada tahun 2023, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelenggarakan 80 IPO, melampaui raksasa regional Hong Kong, di mana hanya 73 perusahaan yang mencatatkan sahamnya.

Indonesia terus menjadi pasar IPO paling aktif di Asia Tenggara pada tahun 2024 dengan 20 perusahaan tercatat antara 1 Januari dan 7 Mei 2024, mengumpulkan 2,6 triliun rupiah ($160 juta).

Secara keseluruhan, kawasan ini menyaksikan aliran 160 IPO yang stabil sepanjang tahun 2023, naik dari 150 dan 135 pada tahun 2022 dan 2021, menurut DealStreetAsia DATA KEUNTUNGANlaporan terbaru Pasar Publik Asia Tenggara: Ketahanan di Masa Penuh Ketidakpastian.

Namun, sejalan dengan tren global, dana yang terkumpul dari penjualan saham awal turun 19,8% tahun-ke-tahun (YoY) menjadi $5,8 miliar pada tahun 2023.

Sumber