Museum Nasional Indonesia dibuka kembali setelah kebakaran dahsyat

Museum Nasional Indonesia dibuka kembali untuk umum hari ini dengan pameran peninggalan jarahan yang dipulangkan selama 70 tahun terakhir, termasuk simpanan permata yang dijarah yang dikenal sebagai “harta karun Lombok”, yang dikembalikan oleh Belanda pada Juli 2023.

Museum ini telah ditutup untuk restorasi sejak kebakaran hebat melanda gedung tersebut pada 16 September 2023.

Pertunjukan bertajuk Pameran Repatriasi: Kembalinya Warisan Budaya dan Pengetahuan Nusantara akan berjalan berdampingan Mengalahkan Nekara, Menyiram Api (keduanya hingga 31 Desember 2024), yang merinci bagaimana Museum Nasional Indonesia (MNI) dibangun kembali dan diperbaiki.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menghadiri upacara pembukaan kembali museum minggu lalu dan berbicara tentang peran museum dalam mendidik generasi muda tentang sejarah dan budaya negara.

Penjabat Kepala Badan Warisan Indonesia (IHA), Ahmad Mahendra, mengumumkan bahwa restorasi penuh museum akan memakan waktu tiga tahun dan pada akhirnya “menekankan fungsi museum sebagai ruang publik yang juga berfungsi sebagai sumber pengetahuan dan inspirasi menyenangkan. “

Sementara itu, Ni Luh Putu Chandra Dewi, Penanggung Jawab Unit museum, menjelaskan bahwa rencana museum meliputi “transformasi bertahap dengan digitalisasi pengelolaan koleksi dan memperkenalkan cara-cara penyajian baru…termasuk penerapan teknologi digital dalam pameran untuk menciptakan pameran yang lebih interaktif. pengalaman, seperti penggunaan augmented reality (AR) dan tur virtual.”

Mengalahkan Nekara, Menyiram Api akan mendokumentasikan kebakaran dan dampaknya, dan menunjukkan bagaimana museum menggunakan data dan rekonstruksi multimedia dalam renovasi. Pernyataan MNI menyatakan bahwa pihaknya bertujuan untuk “menjawab keingintahuan masyarakat secara transparan” mengenai kebakaran tersebut serta mengatasi kekhawatiran mengenai kesiapannya dalam menghadapi kemungkinan mitigasi bencana di masa depan.

Pertunjukan utama akan menampilkan lebih dari 2.500 benda sejarah dan budaya yang dipulangkan. Dalam kurun waktu antara tahun 1977 dan 2019, terdapat 1.750 benda yang dipulangkan ke Indonesia, dan 760 benda lagi pada tahun 2023 dan 2024. Sekitar 300 koleksi terpilih dikembalikan antara tahun 1978 dan 2023 dari Belanda, yang menjajah wilayah yang sekarang disebut Indonesia dari tahun 1602 hingga 1949.

Selain Koleksi Warisan Kerajaan Lombok, yang dipamerkan antara lain Koleksi Pita Maha lukisan Bali tahun 1930-an, yang dikembalikan pada tahun 2023 setelah disimpan di Tropenmuseum di Amsterdam sejak tahun 1950-an. Pameran tersebut juga mencakup Patung Singhasari yang dikembalikan tahun lalu, Koleksi Pangeran Diponegoro, Koleksi Museum Nusantara, dan Koleksi Keris Klungkung. Pertunjukan tersebut memungkinkan “masyarakat untuk bersatu kembali dengan warisan nenek moyang kita dan menerima khazanah pengetahuan mereka,” kata sebuah pernyataan.

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here