Elon Musk, CEO pembuat kendaraan listrik Tesla, akan “mempertimbangkan” usulan Indonesia untuk mendirikan pabrik baterai kendaraan listrik di negara tersebut, kata seorang pejabat tinggi Indonesia kemarin.
Luhut Binsar Pandjaitan, menteri koordinator bidang kelautan dan investasi, berbicara kepada wartawan setelah Musk bertemu dengan Presiden Indonesia Joko “Jokowi” Widodo saat menghadiri Forum Air Dunia di Bali kemarin.
“Kami sudah mengajukan penawaran, apakah memungkinkan untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik, prekursor katoda, di sini? Dan beliau mengatakan akan mempertimbangkannya,” kata Luhut, berdasarkan Associated Press.
Luhut sebut Jokowi juga bertanya kepada Musk mempertimbangkan untuk berinvestasi di pusat kecerdasan buatan dan mengulangi penawaran sebelumnya kepada SpaceX milik Musk untuk membangun landasan peluncuran di pulau Biak, yang terletak di lepas pantai provinsi Papua, Indonesia.
Sejak menjabat pada tahun 2014, Jokowi telah meluncurkan rencana untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi baterai kendaraan listrik global dan, pada akhirnya, pusat pembuatan kendaraan listrik. November lalu, ia mengumumkan rencananya untuk membangun “ekosistem kendaraan listrik terpadu,” di mana negara tersebut akan memproduksi 600.000 mobil listrik per tahun pada akhir dekade ini.
Ambisi ini dimaksudkan untuk memanfaatkan fakta bahwa Indonesia memiliki cadangan bijih nikel terbesar di dunia, komponen penting dalam pembuatan baterai lithium-ion yang menggerakkan kendaraan listrik. Bahkan, pada tahun 2022, negara ini memasok 48 persen permintaan nikel global, sebuah angka yang diyakini Jakarta berpotensi meningkat menjadi 75 persen pada tahun 2030.
Untuk tujuan ini, Indonesia telah memberlakukan larangan ekspor bijih nikel mentah, yang tujuan utamanya adalah memaksa investor untuk memurnikan nikel di pabrik peleburan Indonesia. Indonesia juga telah melakukan upaya diplomatik yang cukup besar untuk menarik investasi asing dalam produksi dan pemrosesan nikel, dan di sektor-sektor yang terkait dengan nikel, termasuk produksi baterai.
Pemerintahan Jokowi telah merayu Musk dan Tesla selama beberapa tahun. Pada Mei 2022, Jokowi bertemu Musk di SpaceX di Boca Chica, Texas, di mana ia menjabarkan sebuah visi bagaimana perusahaan yang berpusat di AS dapat mendasarkan seluruh rantai pasokannya di negara tersebut.
Musk saat ini sedang dalam kunjungan pertamanya ke Indonesia, di mana pada hari Minggu ia meluncurkan jaringan Starlink miliknya, menjadikan negara tersebut sebagai negara ketiga di Asia Tenggara yang akan menjadi lokasi perusahaan internet satelit tersebut beroperasi. Saat meluncurkan jaringan di Bali, Musk mengatakan bahwa Starlink akan membantu jutaan orang di pelosok nusantara untuk mengakses internet. “Saya sangat gembira dapat menghadirkan konektivitas ke tempat-tempat yang konektivitasnya rendah,” kata Musk, menurut sebuah pernyataan. laporan CNN“Jika Anda memiliki akses internet, Anda dapat mempelajari apa saja.”
Musk tidak membuat pengumuman resmi apa pun tentang rencana investasinya selama perjalanannya, tetapi kata dia menanggapi pertanyaan wartawan bahwa “sangat mungkin perusahaan saya akan berinvestasi di Indonesia.” Sementara Musk terus membuat pemerintah Indonesia menunggu, jelas mengapa Jakarta melakukan upaya yang sangat serius untuk perusahaan otomotif AS tersebut. Mengingat keunggulan global perusahaan tersebut, investasi Tesla akan menjadi tanda kepercayaan yang signifikan terhadap ambisi kendaraan listrik Indonesia, serta melengkapi sebagian besar perusahaan Tiongkok dan Korea Selatan yang merupakan investor utama di sektor pemrosesan nikel dan produksi baterai kendaraan listrik Indonesia.
Tesla bukan satu-satunya perusahaan teknologi AS yang menunjukkan minat terhadap Indonesia sebagai pasar dan basis manufaktur. Pada awal bulan ini, CEO Microsoft Satya Nadella mengumumkan bahwa perusahaan tersebut akan berinvestasi $1,7 miliar selama empat tahun ke depan untuk memperluas layanan cloud dan pusat data guna memperluas infrastruktur AI di Indonesia. Hal ini terjadi tak lama setelah CEO Apple Tim Cook melakukan perjalanannya sendiri ke negara tersebut, di mana ia membuat pernyataan yang sama tidak berkomitmennya bahwa perusahaan akan “mencermati” membuka pabrik di Indonesia.