Obligasi Filipina Akan Memperluas Keunggulannya Atas Indonesia Seiring Rencana Pemangkasan Suku Bunga – BNN Bloomberg

(Bloomberg) — Prospek penurunan suku bunga di Filipina mendorong reli obligasi negara tersebut, menempatkannya di depan Indonesia karena prospek kebijakan moneter menjadi pusat perhatian para investor.

Imbal hasil obligasi acuan Filipina 10 tahun telah merosot sejak awal Mei sementara imbal hasil obligasi Indonesia tetap tinggi, memperlebar kesenjangan ke level terdalam sejak September 2022. Imbal hasil obligasi tersebut kemungkinan akan semakin berbeda karena Bangko Sentral ng Pilipinas bersiap untuk memangkas suku bunga paling cepat pada bulan Agustus, sementara defisit fiskal dan kekhawatiran mata uang membebani obligasi Indonesia.

Obligasi 10 tahun Filipina dan Indonesia menawarkan imbal hasil lebih dari 6%, yang termasuk yang tertinggi di antara negara-negara berperingkat investasi di dunia. Prospek jangka pendek untuk obligasi peso semakin membaik karena inflasi menurun hingga di bawah 4% dari puncaknya hampir 9% awal tahun lalu.

“Pasar Indonesia menjadi lebih menantang dibandingkan sebelumnya,” kata Jerome Tay, manajer dana pendapatan tetap di abrdn Plc di Singapura, mengutip laporan seputar potensi peningkatan rasio utang terhadap produk domestik bruto. Di Filipina, “cerita inflasi telah berubah dan mulai mereda,” yang memberi bank sentral kemampuan untuk memangkas suku bunga, mungkin sebelum Federal Reserve, imbuh Tay.

Kepala BSP Eli Remolona mengatakan awal bulan ini bahwa bank sentral tidak perlu menunggu terlalu lama untuk menurunkan biaya pinjaman dan bahwa penurunan suku bunga pada bulan Agustus mungkin saja terjadi.

Sementara itu, di Indonesia ada kekhawatiran yang meningkat atas peningkatan pengeluaran oleh pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto dan laporan bahwa mereka mempertimbangkan untuk menghapus batas defisit menambah kegelisahan pasar. Kekhawatiran tersebut lebih besar daripada dorongan bagi obligasi dari mendinginkan inflasi di negara ini.

“Pasar diposisikan untuk risiko kehati-hatian fiskal yang lebih rendah oleh pemerintahan yang akan datang,” tulis Radhika Rao dan Chua Han Teng, analis di DBS Group Holdings Ltd., dalam sebuah catatan yang mengacu pada Indonesia.

Indonesia Tertinggal

Utang lokal Filipina siap memberikan investor imbal hasil sebesar 2,5% bulan ini, yang tertinggi di Asia, menurut indeks obligasi pemerintah mata uang lokal Bloomberg. Utang Indonesia siap memberikan imbal hasil sebesar 1,7% selama periode yang sama, setelah obligasi Filipina berkinerja baik pada kuartal kedua.

Bank Indonesia tidak mengubah suku bunga acuannya pada hari Rabu dan mengisyaratkan kesabaran sebelum beralih ke sikap pelonggaran di tengah tekanan depresiasi pada rupiah. Namun, bank sentral mengisyaratkan kemungkinan adanya ruang untuk memangkas biaya pinjaman akhir tahun ini.

“Kedua pasar akan terus menunjukkan kinerja yang baik, meskipun lajunya lebih lambat untuk Indonesia dibandingkan dengan Filipina,” kata Tay dari abrdn. Hal itu dapat menyebabkan selisih imbal hasil yang lebar antara kedua negara tersebut bertahan hingga akhir tahun, imbuhnya.

Hak Cipta ©2024 Bloomberg LP

Sumber