PARIS — Saat berjalan melewati wartawan pada hari Minggu, Julien Alfred dari St. Lucia ditanya berapa banyak waktu istirahat yang ia dapatkan meraih medali emas Olimpiade Sabtu malam di nomor lari 100 meter putri dan memenangkan babak panas 200 meter pada Minggu pagi.
“Dua jam,” jawab Alfred dengan lelah.
Alfred memenangkan medali Olimpiade pertama St. Lucia dengan warna apa pun pada nomor lari 100m putri, mengalahkan favorit sebelum lomba Sha'Carri Richardson dengan mudah dan mengklaim emas dalam waktu 10,72 detik. Setelah itu, ia masih berada di Stade de France hingga lewat pukul 11 malam untuk memenuhi kewajiban media.
Kurangnya waktu tidur tampaknya tidak menjadi masalah ketika Alfred muncul dari terowongan Stade de France pada pukul 10:55 pagi Minggu pagi dan disambut tepuk tangan meriah dari penonton. Ia unggul jauh dalam perlombaan lari 200m dan melaju dengan mulus menuju kemenangan, melambat sebelum ia melewati garis finis dalam waktu 22,41 detik.
Alfred akan memiliki banyak waktu untuk beristirahat sebelum bertanding di semifinal nomor lari 200 meter putri pada Senin malam. Ia merupakan salah satu penantang teratas bagi atlet Amerika Gabby Thomas.
Hingga Sabtu malam, Alfred mengatakan bahwa dia belum sepenuhnya menyadari bahwa dia adalah juara Olimpiade dan wanita tercepat di dunia.
“Ini sangat berarti bagi saya,” kata Alfred. “Saya tahu betul bahwa St. Luciens akan menonton dan berharap mereka bisa mendapatkan medali Olimpiade pertama mereka. Saya yakin mereka sedang merayakannya sekarang.”
