Pemberontak di Papua, Indonesia, membunuh pilot Selandia Baru dalam serangan pesawat kedua | Berita Konflik

Glen Malcolm Conning ditembak mati setelah mendaratkan helikopternya di sebuah desa terpencil, 19 bulan setelah pilot lainnya ditawan.

Pejuang separatis di wilayah timur jauh Indonesia, Papua, telah menembak mati seorang pilot helikopter dari Selandia Baru, menurut polisi.

Para pemberontak menyerang helikopter segera setelah mendarat pada hari Senin di Alama, sebuah desa terpencil di distrik Mimika, provinsi Papua Tengah, kata Faizal Ramadhani, yang memimpin pasukan keamanan perdamaian gabungan di Papua.

Para penyerang melepaskan empat penumpang warga asli Papua yang berada di dalam pesawat, yang dioperasikan oleh perusahaan penerbangan swasta Intan Angkasa Air Service.

“Telah dipastikan terjadi penyanderaan dan pembunuhan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata,” kata Ramadhani seraya menyebut pilot tersebut adalah Glen Malcolm Conning, 50 tahun.

Motif pembunuhan tersebut belum jelas. Pembunuhan ini terjadi hampir 18 bulan setelah penculikan oleh separatis pilot lain dari Selandia Baru, Phillip Mehrtens, yang masih berstatus tawanan.

Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Selandia Baru mengatakan pihaknya mengetahui laporan tersebut dan kedutaan besarnya di Jakarta sedang mencari informasi dari pihak berwenang, namun menolak berkomentar lebih lanjut.

Conning berasal dari Motueka di utara Pulau Selatan Selandia Baru dan seorang pilot berpengalaman, yang pernah menerbangkan misi awal tahun ini untuk memadamkan kebakaran hutan di dekat Christchurch, The New Zealand Herald melaporkan.

“(Glen) sangat dicintai oleh masyarakat Motueka dan merupakan pria yang sangat menyayangi keluarga,” tutur sahabatnya, Kerry Gatenby, kepada surat kabar tersebut.

Pertempuran untuk kemerdekaan telah berlangsung selama beberapa dekade di Papua, wilayah kaya sumber daya yang merupakan lokasi salah satu tambang emas dan tembaga terbesar di dunia.

Konflik ini meningkat sejak tahun 2018 ketika pejuang separatis diserang sekelompok orang yang sedang mengerjakan proyek jalan raya besar, menewaskan 19 pekerja konstruksi Indonesia.

Mehrtens ditangkap pada bulan Februari 2023 setelah pejuang Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN-PB) menyergap sebuah pesawat komersial kecil ketika mendarat di daerah pegunungan terpencil daerah NdugaMereka mengatakan mereka akan membebaskannya hanya jika Papua merdeka dari Indonesia.

Polisi mengatakan TPN-PB juga berada di balik serangan hari Senin. Kelompok tersebut adalah sayap bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) dan pada tahun 2021 ditetapkan sebagai organisasi “teroris” oleh Indonesia.

Juru bicara TPN-PB Sebby Samborn mengatakan kepada kantor berita bahwa dia belum menerima laporan dari para pejuang kelompoknya tentang pembunuhan tersebut.

“Namun, jika itu terjadi, itu adalah kesalahannya sendiri karena memasuki wilayah terlarang kami,” kata Sambom seperti dikutip kantor berita Associated Press. “Kami telah mengeluarkan peringatan beberapa kali bahwa wilayah itu termasuk dalam zona terlarang kami, wilayah konflik bersenjata yang dilarang untuk didarati pesawat sipil mana pun.”

Papua yang masyarakatnya berbeda secara etnis dan budaya dari Indonesia, menempati bagian barat pulau Nugini – hanya 200 km (124 mil) di utara Australia – dan berbatasan darat dengan Papua Nugini (PNG).

Bekas koloni Belanda, wilayah ini dimasukkan ke Indonesia pada tahun 1969 setelah referendum kontroversial yang didukung Perserikatan Bangsa-Bangsa, di mana hanya sekitar 1.000 warga Papua yang dapat berpartisipasi.

Sumber