pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 139,4 triliun (US$8,8 miliar) untuk mendukung program pangan pada tahun 2025, menurut menteri senior pangan, menggarisbawahi Presiden Prabu Subiantojanji Trump untuk mencapai swasembada produksi makanan pokok utama selama lima tahun ke depan pada masa jabatannya.
Anggaran ketahanan pangan tahun 2025 lebih tinggi 21,9 persen dibandingkan tahun lalu.
“Anggaran ketahanan pangan ini cukup besar dan tersebar di berbagai kementerian. Kita perlu kolaborasi yang kuat untuk mencapai target swasembada 2028-2029,” kata Menteri Koordinator Pangan Zulkifli Hasan kepada wartawan, Rabu, usai rapat tertutup di Kementerian Perdagangan.
Baca juga: Prabowo menjanjikan swasembada pangan dalam waktu empat tahun
Lonjakan anggaran yang signifikan menandai perubahan dari peningkatan tahunan yang lebih kecil pada tahun-tahun sebelumnya: alokasi tahun 2024 mengalami peningkatan sebesar 9,7 persen menjadi Rp 114,3 triliun dari Rp 104,2 triliun pada tahun 2023, yang meningkat 12,9 persen dari Rp 92,3 triliun pada tahun 2022.
Sementara anggaran pangan tahun 2022 mengalami kontraksi sebesar 6,8 persen dari Rp 99,1 triliun pada tahun 2021.
Dalam pidato pelantikannya pada tanggal 20 Oktober, Prabowo menegaskan kembali komitmennya untuk mencapai swasembada pangan dan energi, dengan mengatakan bahwa hal ini adalah “suatu keharusan” bagi negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara untuk menjadi negara yang lebih sejahtera. Ia juga menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia dapat mencapai swasembada pangan dalam empat hingga lima tahun dan menjadi eksportir pangan utama.