Selama beberapa dekade, 10 ekonomi teratas dunia didominasi oleh negara-negara maju. Namun, lanskap kekuatan ekonomi global sedang berubah – dan perubahan itu terjadi dengan cepat.
Baru 20 tahun yang lalu negara-negara ekonomi berkembang seperti Cina, India, dan Brasil masuk ke dalam kelompok eksklusif ini, menantang hierarki tradisional dan membentuk kembali lanskap dinamika kekuatan ekonomi global. Evolusi ini juga menggarisbawahi potensi negara-negara berkembang untuk bangkit dan mengklaim tempat mereka di panggung global.
Sejumlah pertemuan yang saya lakukan dengan calon investor asing semuanya menegaskan bahwa Indonesia siap melakukan hal itu.
Namun, apa sebenarnya yang dimaksud dengan ekonomi berkembang? Negara berkembang adalah negara dengan jumlah penduduk yang besar, cadangan alam yang signifikan, dan lintasan ekspansi ekonomi yang pesat. Indonesia sangat cocok dengan definisi ini. Sebagai anggota penting ASEAN, pasar geopolitik yang mencakup 10 persen dari populasi dunia, Indonesia memegang pengaruh yang cukup besar. Dalam kelompok ini, Indonesia sendiri menyumbang 41 persen populasi dan 37 persen dari total output ekonomi kawasan tersebut.
Meskipun Indonesia, seperti banyak negara lain, saat ini menghadapi kondisi yang menantang termasuk suku bunga yang lebih tinggi dan depresiasi mata uang, Indonesia telah membuktikan berkali-kali bahwa ekonominya tangguh, berkat kebijakan fiskal yang baik. Jelas, dengan demikian, kenaikan Indonesia ke jajaran 10 ekonomi teratas dunia bukanlah masalah apakah tetapi kapan.
Pentingnya hal ini tidak luput dari perhatian pemerintah Indonesia, dan telah menetapkan target ambisius untuk mencapai tonggak sejarah ini pada tahun 2045. Komitmen ini tidak hanya mencerminkan visi yang berani untuk masa depan Indonesia tetapi juga keharusan strategis untuk mengamankan posisinya sebagai pusat ekonomi global. Ini juga merupakan komitmen yang diharapkan akan didukung sepenuhnya oleh presiden terpilih. Prabowo Subianto saat ia mengambil alih sebagai pemimpin baru Indonesia pada bulan Oktober tahun ini.
Untuk mewujudkan tujuan ini, Indonesia telah memetakan strategi komprehensif yang intinya adalah upaya tanpa henti untuk mempercepat dan melanjutkan investasi, baik di dalam negeri maupun internasional. Ini adalah pendekatan multifaset yang mencakup kebijakan yang tepat sasaran, reformasi regulasi, dan kemitraan strategis yang bertujuan untuk memaksimalkan potensi ekonomi Indonesia.