Saat Paus Fransiskus memulai lawatannya ke empat negara di Asia dan Oseania, yang akan menandai bukan hanya pelayaran terpanjangnya tetapi juga pelayaran internasional yang paling melelahkan, baik kecintaannya terhadap daerah pinggiran maupun keinginannya untuk terlibat dengan negara adikuasa global akan terlihat jelas.
