Home News Perekonomian dalam lintasan positif di tengah tren deflasi: menteri

Perekonomian dalam lintasan positif di tengah tren deflasi: menteri

0
6
Perekonomian dalam lintasan positif di tengah tren deflasi: menteri

Jakarta (ANTARA) –
Perekonomian nasional Indonesia terus tumbuh di tengah tren deflasi yang berlangsung selama lima bulan berturut-turut, kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di sini, Kamis.

Ia menyebutkan beberapa indikator perekonomian yang diyakini akan terus bergerak positif, antara lain Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang meningkat menjadi 124,4 pada Agustus 2024 dari bulan sebelumnya sebesar 123,4.

Cadangan devisa Indonesia pun membengkak menjadi USD150,2 miliar pada akhir Agustus dari USD145,4 miliar pada akhir Juli.

“Kalau perekonomian tidak bergerak maka cadangan devisa tidak akan bertambah. Apalagi kita baru menerbitkan aturan mengenai hasil ekspor (DHE) yang terbukti mampu menjaga jumlah dolar dalam negeri,” ujarnya.

Selanjutnya rupiah berhasil ditekan ke level Rp15.300 setelah sebelumnya tembus Rp16 ribu.

“Jadi, itu membuktikan perekonomian sedang bergerak,” imbuh Menkeu.

Terkait inflasi, meski kinerja bulanannya tercatat deflasi sebesar 0,12 persen hingga September, namun komponen inti masih mengalami inflasi sebesar 0,16 persen.

Merujuk data Bank Indonesia (BI), inflasi inti merupakan komponen inflasi yang pergerakannya cenderung stabil.

Inflasi inti dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk interaksi permintaan-penawaran; lingkungan eksternal berupa nilai tukar, harga komoditas internasional, dan perkembangan perekonomian global; serta ekspektasi inflasi di masa depan.

Menurut Airlangga, inflasi inti merupakan komponen yang lebih penting untuk diperhatikan dibandingkan inflasi secara keseluruhan.

“Kalau inflasi inti naik terus, itu sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Karena anomali kalau pertumbuhan naik, tapi inflasi inti turun,” jelasnya.

Bahkan jika dilihat dari inflasi secara keseluruhan, Indonesia berhasil menekan laju inflasi dalam 10 tahun terakhir, tambahnya.

Pada tahun 2014, inflasi nasional tercatat sebesar 8,36 persen. Sementara pada tahun ini, inflasi tahunan mencapai 1,84 persen year on year dan inflasi tahun kalender tercatat sebesar 0,74 persen year to date hingga September.

“Jadi, kami tidak khawatir dengan itu (deflasi), karena kami juga melihat indikator perekonomian lainnya (secara komprehensif),” ujarnya.

Berita terkait: Pos perbatasan membantu memacu pertumbuhan ekonomi lokal: Presiden
Berita terkait: Anggaran negara fokus pada kesejahteraan jangka panjang: pemerintah

Penerjemah: Imamatul Silfia, Yashinta Difa
Redaktur: Rahmad Nasution
Hak Cipta © ANTARA 2024

Sumber

NO COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here