Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan Indonesia Diproyeksikan Tinggi, Namun Pariwisata Berlebihan Merupakan Risiko

Dalam jangka menengah (2024-2028), kami perkirakan jumlah kedatangan di Indonesia akan tumbuh pada tingkat rata-rata tahunan sebesar 13,9%, hingga mencapai 21,7 juta pada tahun 2028. Pertumbuhan kedatangan akan didorong oleh pasar sumber utama kedatangan tradisional yang meliputi Malaysia, Singapura, dan Australia, serta pasar sumber utama negara berkembang dengan prospek keberangkatan yang kuat seperti Tiongkok Daratan dan India.

Malaysia akan mengungguli sebagai pasar sumber terbesar untuk kedatangan ke Indonesia pada tahun 2024, dengan proyeksi 3,0 juta (atau 18,4% dari total kedatangan). Cina akan menempati peringkat keempat terbesar pada tahun 2024 setelah Singapura (peringkat kedua) dan Australia (peringkat ketiga), dengan proyeksi 1,2 juta kedatangan (7,5% dari total kedatangan), sementara India akan menempati peringkat kelima dengan proyeksi 662.930 kedatangan (4,1% dari total kedatangan). Pada tahun 2028, kami memperkirakan bahwa Malaysia akan mempertahankan posisinya sebagai pasar sumber utama terbesar untuk kedatangan ke Indonesia, dengan kedatangan Malaysia meningkat menjadi 3,8 juta (17,8% dari total kedatangan). Cina akan meningkatkan peringkatnya, menyalip Singapura dan Australia untuk menjadi pasar sumber kedatangan terbesar kedua di Indonesia, dengan perkiraan 2,6 juta kedatangan (11,8% dari total kedatangan). Kedatangan dari India akan meningkat menjadi 890.760 (4,1% dari total kedatangan), mempertahankan peringkatnya sebagai pasar sumber kedatangan terbesar kelima bagi Indonesia setelah Singapura (peringkat ketiga) dan Australia (peringkat keempat) pada tahun 2028.

Sumber