PLN pastikan pasokan listrik andal untuk pabrik baterai anoda di KEK Kendal | INSIDER

PT PLN (Persero) berkomitmen menyediakan listrik yang andal untuk mendukung operasional pabrik baterai anoda litium di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal, Jawa Tengah, yang baru saja diresmikan oleh Presiden Joko “Jokowi” Widodo.

Presiden mengatakan, beroperasinya pabrik anoda litium di KEK Kendal merupakan langkah penting dalam mengakselerasi ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air. Pabrik tersebut diharapkan dapat memproduksi 80 ribu ton material anoda per tahun atau setara dengan 1,5 juta mobil listrik.

“Ini sangat besar, apalagi jika dipadukan dengan produksi industri ini yang mencapai 80 ribu ton, artinya ada 3 juta mobil listrik yang diproduksi per tahun. Angka produksi yang sangat besar yang akan menjadikan kita (Indonesia) sebagai negara pemasok terbesar, baik baterai (kendaraan listrik) maupun kendaraan listrik,” kata Presiden dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 14 Agustus 2024.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN akan memasok listrik untuk pengembangan ekosistem industri di KEK Kendal. Ia menilai KEK Kendal akan berperan besar dalam pengembangan industri nasional, khususnya hilirisasi industri mineral.

Darmawan menambahkan, komitmen PLN tersebut sejalan dengan visi pemerintah untuk menggenjot hilirisasi industri guna meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia melalui peningkatan nilai jual komoditas produk mineral.

“PLN memegang peran strategis dalam mendukung operasional pembangkit ini dengan memastikan pasokan listrik yang stabil. Kami ingin memastikan seluruh sistem kelistrikan kami mampu menjawab kebutuhan listrik industri di KEK Kendal,” katanya.

General Manager PLN Unit Distribusi Jawa Bagian Tengah dan DIY, Mochamad Soffin Hadi mengatakan, untuk memastikan keandalan pasokan listrik di KEK Kendal, PLN telah tersambung listrik dengan total daya 99,19 Mega Volt Ampere (MVA). Selain itu, PLN juga telah menyalurkan listrik sebesar 2 x 15,5 MVA untuk pabrik baterai dan akan menambah pasokan sebesar 2 x 15,5 MVA pada Desember 2024 untuk pengoperasian pabrik tahap kedua.

Sumber