Presiden Indonesia Jokowi menunda relokasi ke Nusantara sekali lagi 'sampai bandara siap'

JAKARTA – Presiden Joko Widodo dari Indonesia, sekali lagi, menunda rencana pemindahannya ke Nusantara di Kalimantan Timur, dengan mengatakan bahwa ia akan menunggu bandara ibu kota masa depan itu beroperasi terlebih dahulu.

“(Kita) mesti lihat kondisi di lapangan karena masih banyak yang belum selesai, seperti bandara,” kata Presiden Joko Widodo kepada pers di sela-sela kunjungannya ke Yogyakarta, 28 Agustus lalu.

Presiden yang lengser itu melanjutkan, jika nanti sudah memangku jabatan di Nusantara, ia akan membutuhkan bandara di dekatnya untuk memudahkan mobilitas ke berbagai provinsi di tanah air.

“(Begitu saya pindah), kalau mau ke Papua, harusnya (dari bandara) di Nusantara. Kalau mau ke Nusa Tenggara Timur, harusnya dari Nusantara, dan kalau mau ke Aceh, harusnya juga dari Nusantara,” jelasnya.

Ini bukan pertama kalinya Presiden menunda pemindahannya ke ibu kota baru. Awalnya, ia dijadwalkan mulai bekerja di Nusantara pada bulan Juli, tetapi rencana itu ditunda karena infrastruktur utama untuk pasokan air dan listrik gagal memenuhi tenggat waktu bulan Juli.

Namun, akhir bulan itu, Bapak Jokowi menghabiskan beberapa malam pertamanya di Istana Kepresidenan Nusantara, saat pemerintahannya bergegas menyelesaikan persiapan untuk perayaan Hari Kemerdekaan pertama negara ini di ibu kota masa depan, yang juga menandai peluncurannya di panggung global.

Perayaan pada 17 Agustus dihadiri oleh sekitar 1.300 tamu resmi, termasuk anggota Kabinet.

Bapak Jokowi memimpin upacara pengibaran bendera hari itu bersama penggantinya, Presiden terpilih Prabowo Subianto, yang telah berjanji untuk melanjutkan tradisi menyelenggarakan perayaan Hari Kemerdekaan di masa mendatang di Nusantara. THE JAKARTA POST/ ASIA NEWS NETWORK

Sumber