Presiden Joko Widodo yang 'bertekad' menggelar rapat kabinet pertama di ibu kota baru Indonesia

“Tidak semua negara punya kesempatan, punya kemampuan membangun modalnya mulai dari nol,” ujarnya.

Presiden Indonesia Joko Widodo (tengah kiri) didampingi Wakil Presiden Maruf Amin (tengah kanan) menghadiri sidang kabinet pertama di istana presiden mendatang di ibu kota baru Nusantara. Foto: EPA-EFE

Menurut Jokowi, kota itu “dibangun dengan konsep kota hutan, kota rimba, kota hijau” di pulau Kalimantan bagian timur.

Namun para pencinta lingkungan telah memperingatkan bahwa pembangunan ibu kota baru yang pesat akan mempercepat penggundulan hutan di salah satu hamparan hutan hujan tropis terluas di dunia.

Jokowi – yang mulai bekerja dari ibu kota masa depan beberapa minggu lalu – membawa puluhan pejabat ke Nusantara untuk rapat kabinet, termasuk penggantinya Prabowo Subianto.

Prabowo berjanji akan melanjutkan pembangunan ibu kota baru setelah ia menjabat pada bulan Oktober, menghilangkan keraguan atas kesediaannya untuk melaksanakan proyek warisan Jokowi.

Jokowi menghidupkan kembali rencana yang telah lama tertunda untuk memindahkan ibu kota segera setelah menjabat pada tahun 2019 setelah para ahli memperingatkan Jakarta – kota besar berpenduduk 12 juta orang – sedang tenggelam.

pukul 12.48

Awal yang baru: Mengapa Indonesia membangun ibu kota baru?

Awal yang baru: Mengapa Indonesia membangun ibu kota baru?

Namun, keputusan resmi tentang pemindahan ibu kota dari Jakarta dapat ditunda hingga setelah Prabowo menjabat.

“Saya sudah berkali-kali sampaikan, saya bertekad untuk melanjutkan, kalau memungkinkan, menyelesaikan proyek itu,” kata Prabowo.

“Saya yakin dalam tiga, empat, lima tahun, ibu kota bisa berfungsi.”

Peletakan batu pertama dilakukan pada beberapa proyek pada hari Senin, termasuk istana wakil presiden dan beberapa gedung swasta.

Namun Nusantara telah berjuang untuk menarik investasi asing yang penting.

Jakarta akan mendanai 20 persen Nusantara dan berharap dapat mengamankan investasi swasta senilai 100 triliun rupiah (US$6,13 miliar) pada akhir tahun 2024.

Namun hingga Senin, Jokowi menyatakan baru menerima Rp56,2 triliun.

Pemerintah menargetkan jumlah penduduk Nusantara mencapai 1,9 juta jiwa pada tahun 2045.

Sumber