JAKARTA – Presiden terpilih Indonesia Prabowo Subianto mengatakan pemerintahan mendatang akan menjaga hubungan dengan “sahabat karib” Rusia, setelah ia bertemu Presiden Vladimir Putin pada tanggal 31 Juli dalam sebuah kunjungan ke Moskow.
Bapak Prabowo, yang saat ini menjabat sebagai Menteri Pertahanan, menambahkan bahwa ia mengharapkan kerja sama yang lebih kuat di bidang pertahanan, energi, dan pendidikan. Ia akan mengambil alih jabatan presiden dari Bapak Joko Widodo pada bulan Oktober.
“Kami menganggap Rusia sebagai sahabat baik,” katanya dalam pernyataan dari Kementerian Pertahanan. “Saya ingin terus menjaga dan meningkatkan hubungan ini. Dalam sejarah kami, kami ingat Rusia selalu membantu kami dalam banyak hal ketika kami mengalami kesulitan.”
Bapak Prabowo juga menyampaikan keinginannya untuk melanjutkan kemitraan di bidang pertahanan dan energi nuklir, serta mengirimkan pelajar Indonesia ke Rusia untuk belajar kedokteran.
Perjalanannya ke Moskow dilakukan beberapa bulan setelah Bapak Prabowo pergi ke Beijing untuk bertemu Presiden Tiongkok Xi Jinping untuk menegaskan “kebijakan persahabatan” Indonesia dengan Tiongkok.
Bapak Prabowo telah mengatakan bahwa dia akan menjalin hubungan dengan negara mana pun, baik Cina maupun Amerika Serikat, dalam kebijakan luar negeri non-bloknya.
Seperti dikutip kantor berita negara Rusia Tass Russia, Presiden Putin mengatakan bahwa Rusia siap untuk “meningkatkan pasokan produk pertanian, melaksanakan proyek investasi di bidang energi, transportasi, dan infrastruktur”.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov dikutip oleh Tass mengatakan bahwa peran Indonesia dalam perang di Ukraina, yang disebut oleh Putin sebagai operasi khusus, “berkembang secara signifikan saat ini”.
Pada tahun 2023, Bapak Prabowo mengusulkan penyelesaian damai atas perang yang mencakup gencatan senjata dan zona demiliterisasi dalam pidatonya di hadapan KTT Keamanan Dialog Shangri-La di Singapura. REUTERS