Indonesia dan Rusia memulai latihan angkatan laut gabungan pertama mereka pada hari Senin di Laut Jawa.
Latihan bilateral ini bertujuan untuk mendukung agenda kebijakan luar negeri Indonesia yang mengutamakan ketidakberpihakan dalam menghadapi konflik antar kekuatan dunia.
Latihan ini dibagi menjadi dua tahap dan akan berlangsung selama lima hari di dekat kota Surabaya, sebelah timur ibu kota, Jakarta.
Pada awal “fase pelabuhan”, Indonesia dan Rusia telah fokus pada peningkatan interoperabilitas angkatan laut melalui tur kapal dan permainan simulasi, menurut siaran pers dari angkatan laut Indonesia.
Rusia mengirimkan tiga kapal perang kelas korvet, satu kapal tanker medium, satu unit helikopter militer, dan satu kapal tunda ke nusantara.
Indonesia berpartisipasi dalam latihan militer pada tahun 2021 dengan Rusia sebagai anggota blok ASEAN, namun ini adalah pertama kalinya kedua negara terlibat secara independen.
Latihan bilateral ini dilakukan ketika Presiden Indonesia yang baru terpilih, Prabowo Subianto, menggandakan komitmen Indonesia terhadap ketidakberpihakan dalam urusan luar negeri, dengan berupaya menjalin hubungan dengan semua negara, terlepas dari perbedaan ideologi.
Prabowo, mantan menteri pertahanan Indonesia, mengunjungi Rusia pada bulan Juli, di mana ia menyatakan keinginannya untuk memperdalam hubungan bilateral dan meningkatkan kolaborasi pertahanan, serta menyampaikan undangan ke pameran pertahanan Indonesia bulan ini.
“Kami menganggap Rusia sebagai teman baik, dan saya ingin terus menjaga dan meningkatkan hubungan ini,” kata Prabowo kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Sergey Tolchenov, mengatakan pada hari Senin bahwa latihan tersebut tidak ditujukan untuk negara mana pun dan dapat “menjamin keamanan dan stabilitas di kawasan,” lapor Reuters.
Di luar Rusia, Indonesia berupaya meningkatkan kolaborasi pertahanan dengan negara lain, termasuk Amerika Serikat dan Tiongkok. Pada bulan Agustus, tepat sebelum berpartisipasi dalam latihan Super Garuda Shield multinasional yang dipimpin AS, Indonesia dan Tiongkok sepakat untuk melanjutkan latihan militer gabungan setelah penangguhan selama sembilan tahun.