Singapura Naikkan Target Impor Energi Bersih Seiring Meningkatnya Permintaan

Singapura akan berupaya mengimpor sekitar 6 gigawatt (GW) listrik rendah karbon pada tahun 2035, naik dari target awal sebesar 4 GW, Otoritas Pasar Energi (EMA) dikatakan pada hari Kamis, saat negara tersebut berupaya mendekarbonisasi sektor listriknya di tengah meningkatnya permintaan.

“Impor listrik rendah karbon merupakan bagian dari upaya menyeluruh Singapura untuk mendekarbonisasi sektor kelistrikan, yang saat ini menyumbang sekitar 40% emisi karbon nasional,” kata EMA dalam rilis media yang mengumumkan lisensi dan persetujuan bersyarat untuk lebih banyak impor listrik bersih dari Indonesia.

“Mengingat kemajuan yang menggembirakan dari proyek impor listrik, dan untuk memastikan pasokan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan energi masa depan kita mengingat permintaan yang terus meningkat, Singapura akan meningkatkan ambisinya dan berupaya mengimpor 6 GW pada tahun 2035,” kata otoritas tersebut.

Sembari berupaya mengimpor listrik bersih, Singapura juga mencari proposal dari perusahaan-perusahaan untuk membangun dan mengoperasikan dua pembangkit listrik tenaga gas alam baru pembangkit listrik pada akhir dekade ini karena berupaya memiliki lebih banyak kapasitas pembangkitan untuk memenuhi permintaan listrik yang melonjak.

Pada bulan Juni, EMA diluncurkan Permintaan Proposal kedua untuk kapasitas pembangkitan listrik baru, mengundang perusahaan untuk membangun, memiliki, dan mengoperasikan dua unit pembangkit Turbin Gas Siklus Gabungan (CCGT) siap-hidrogen baru yang akan siap masing-masing pada tahun 2029 dan 2030.

Usulan otoritas tersebut muncul setelah data menunjukkan bahwa permintaan listrik Singapura telah terus meningkat selama bertahun-tahun, yang sebagian besar didorong oleh sektor-sektor yang membutuhkan banyak listrik seperti manufaktur canggih, ekonomi digital, dan sektor transportasi.

Berdasarkan proyeksi EMA, permintaan puncak sistem tenaga listrik Singapura diperkirakan tumbuh setidaknya 3,7% selama enam tahun ke depan, mencapai antara 10,1 gigawatt (GW) dan 11,8 GW pada tahun 2030.

“Seiring terus meningkatnya permintaan listrik di Singapura, sangat penting bagi kami untuk memastikan bahwa kami memiliki kapasitas pembangkitan yang cukup untuk mengalirkan listrik ke rumah, tempat kerja, dan komunitas kami,” kata Ngiam Shih Chun, Kepala Eksekutif EMA, pada bulan Juni.

Oleh Tsvetana Paraskova

Lebih Banyak Artikel Menarik dari Oilprice.com



Sumber