Surplus perdagangan Indonesia pada bulan Agustus melampaui perkiraan

JAKARTA (Reuters) – Indonesia membukukan surplus perdagangan yang lebih besar dari perkiraan pada bulan Agustus karena ekspor dan impor mengalahkan perkiraan, data resmi menunjukkan pada hari Selasa.

Negara itu melaporkan surplus sebesar $2,89 miliar bulan lalu, dibandingkan dengan $1,96 miliar yang diharapkan dalam jajak pendapat Reuters.

Ekspor pada bulan Agustus tumbuh 7,13% secara tahunan menjadi $23,56 miliar, menurut Statistik Indonesia. Perkiraan median bulan lalu adalah kenaikan tahunan sebesar 3,83%.

Impor bernilai $20,67 miliar, naik 9,46% dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan ekspektasi jajak pendapat sebesar 8,15%.

Indonesia merupakan pengekspor batubara termal, minyak sawit, dan logam nikel terbesar di dunia, dan merupakan pengekspor utama beberapa komoditas lainnya.

Pengiriman dari negara tersebut telah meningkat secara tahunan setiap bulan sejak April, pulih setelah tahun di mana nilai ekspor mencatat beberapa penurunan tajam menyusul puncak lonjakan harga komoditas pascapandemi.

Pengiriman minyak dan gas turun, tetapi hal ini diimbangi oleh peningkatan ekspor barang manufaktur sebesar 8,7%. Yang juga mendorong angka bulan Agustus adalah peningkatan tahunan sebesar 9,7% dalam pengiriman batu bara menjadi $2,47 miliar.

Data perdagangan bulan Agustus merupakan salah satu indikator ekonomi yang akan dianalisis oleh bank sentral selama pertemuan kebijakan dua hari yang dimulai hari Selasa. Para ekonom yang disurvei oleh Reuters sebelum data perdagangan memperkirakan Bank Indonesia tidak akan mengubah suku bunga.

(Laporan Stefanno Sulaiman, Gayatri Suroyo dan Fransiska Nangoy; Editing oleh John Mair)

Sumber