Terra Charge akan membangun 1.000 stasiun pengisian daya kendaraan listrik di Indonesia pada tahun 2025 | RISIKO & PELUANG

Penyedia stasiun pengisian kendaraan listrik (EV) Jepang, Terra Charge, berencana untuk membangun 1.000 stasiun pengisian kendaraan listrik umum di seluruh Indonesia pada tahun 2025, mendukung dorongan ambisius negara tersebut menuju transportasi berkelanjutan.

Didirikan pada tahun 2010, perusahaan Jepang Terra Charge didirikan oleh Toru Tokushige yang berfokus pada sistem transportasi ramah lingkungan di negara-negara Asia. Perusahaan ini sekarang menjadi inovator terkemuka dalam solusi pengisian daya kendaraan listrik.

Terra Charge akan memperluas kehadirannya secara signifikan di infrastruktur EV Indonesia, dengan rencana untuk membangun 1.000 stasiun pengisian daya EV umum (SPKLU) pada akhir tahun 2025.

Target ambisius ini menyusul keberhasilan pemasangan 100 SPKLU di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali hanya dalam waktu delapan bulan.

Go Suzuki, Managing Director Terra Charge di Indonesia, menyampaikan rencana perusahaan tentang ekspansi yang terutama akan difokuskan pada empat provinsi utama: Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Bali selama konferensi pers pada hari Selasa, 20 Agustus 2024.

“Terra Charge berencana untuk memasang lebih dari 1.000 stasiun pengisian daya tambahan di kota-kota besar di seluruh Indonesia pada akhir tahun 2025,” kata Suzuki.

Toru Tokushige, CEO dan Pendiri Terra Charge, menegaskan kembali komitmen perusahaan untuk mendukung tujuan Indonesia mencapai 2,5 juta pengguna kendaraan listrik pada tahun 2030.

“Dengan membangun infrastruktur pengisian daya yang kuat, Terra Charge bertujuan untuk memenuhi permintaan kendaraan listrik yang terus meningkat dan berkontribusi pada masa depan yang lebih bersih dan lebih hijau,” kata Tokushige.

Sejalan dengan target keberlanjutan Indonesia, Terra Charge didedikasikan untuk mempromosikan transportasi berkelanjutan dan mengurangi polusi udara.

“Dengan upaya kami, kami berharap dapat berkontribusi dalam mengurangi polusi udara hingga 29 persen pada tahun 2030 dan membantu Indonesia mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2050,” tambah Tokushige.

Investasi perusahaan dalam infrastruktur dan promosi energi bersih diharapkan memainkan peran penting dalam masyarakat lokal saat Indonesia mempercepat transisi menuju energi berkelanjutan.

Sumber