Teten Ungkap Empat Langkah Mewujudkan Modest Fashion Indonesia di Dunia Global

JAKARTA – Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki membeberkan beberapa strategi dan persiapan matang yang harus dilakukan jika ingin produk fesyen sederhana Indonesia go global atau memasuki pasar global.

“Pertama, kita harus menyiapkan ekosistem industri fashion wise dalam negeri yang belum mengarah pada industrialisasi,” kata Menteri Koordinator UKM Teten Masduki dalam acara Jakarta 1st Modest Fashion Month (Mofam) di Lapangan Banteng, Jakarta, Minggu malam, 13 Oktober.

Teten menuturkan, ia sudah lama memandang fesyen sopan sebagai salah satu keunggulan dalam negeri Indonesia. Modest fashion memiliki basis budaya yang kuat, juga berpotensi menjadi industri yang berkelanjutan.

Sebab, kita kaya akan sumber serat alam, ada yang sudah kita olah, sebagian besar belum, kata Menko UKM.

Padahal, Teten menyebut Indonesia juga memiliki pasar dalam negeri yang besar. “Kita bisa melihat besarnya pasar masyarakat muslim. Kita melihat potensi permintaan pasar kita, produk gaya hidup yang sangat dinamis,” kata Menko UKM.

Kedua, kata Teten, Indonesia harus melakukan Penelitian dan Pengembangan yang melibatkan desainer, hingga industri tekstil. “Kita harus terus mengembangkan bahan baku untuk menyesuaikan perubahan pasar. Ini belum tertata dengan baik,” kata Menko UKM.

Teten mengatakan yang ketiga, harus mempersiapkan segala sesuatunya untuk mendukung upaya memasuki rantai pasok industri. “Ini harus dipersiapkan jauh-jauh hari, merek-merek lokal harus kita persiapkan agar bisa bersaing dengan merek luar negeri, baik dalam maupun luar negeri,” kata Menteri Teten.

Oleh karena itu, Teten mengingatkan, tidak cukup hanya memiliki potensi yang besar, namun belum mampu mengelola dan mengoptimalkannya. “Misalnya masyarakat di Timur Tengah masih menggunakan busana sopan berwarna hitam putih. Kita bisa mengubahnya menjadi lebih berwarna,” kata Teten.

Teten mengatakan yang keempat, harus bisa menyiapkan strategi pemasaran yang efektif. “Saat ini fashion show terlalu banyak sehingga terkesan belum ada strategi yang terintegrasi,” kata Menko UKM.

Teten berharap, jika membuat sebuah acara, misalnya Jakarta Modest Fashion Week, semua pihak harus setuju. “Tidak hanya kecil, tapi harus menyasar pembeli hingga B2B. Jadi, kita harus bisa menghitung pasarnya,” kata Menko UKM.

Sementara itu, Plt Deputi UKM Kementerian Koperasi Temmy Satya Permana menambahkan, MOFAM menghadirkan 14 calon desainer muda yang menampilkan karya terbaiknya dengan mengusung tema street wear dan ready to wear.

Acara tersebut juga menampilkan etalase 30 UKM ekosistem pendukung fesyen sederhana yang terdiri dari produk pendukung fesyen seperti tas, alas kaki, aksesoris, dan perawatan pribadi. Selain itu juga menyediakan 20 food truck untuk pengunjung acara yang diperkirakan mencapai 5000 orang selama acara berlangsung.

Temmy berharap melalui acara MOFAM ini, branding Indonesia sebagai Capital of Fashion dunia dapat bergema dan didukung oleh semua pihak.

Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman kerjasama Festival Istiqlal antara Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Imam Besar Masjid Istiqlal, dan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, untuk pengembangan kawasan sekitar Lapangan Banteng.

Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Provinsi DKI Jakarta Elisabeth Ratu Rante Allo meyakini Kemenkeu bisa menjadi wadah pengenalan berbagai produk fesyen sederhana, sekaligus membuka peluang usaha kreatif mulai dari desainer hingga pegiat UMKM. untuk menampilkan kreativitas inovasi dan memperluas pasar nasional dan internasional.

“Saya berharap MOFAM dapat menjadi motor penggerak kemajuan industri fesyen di Indonesia, menghasilkan karya estetika yang berkelanjutan, memberikan dampak bagi perekonomian, dan memperkuat citra Indonesia sebagai pusat fesyen sederhana dunia,” kata Elisabeth.


Versi bahasa Inggris, Cina, Jepang, Arab, dan Prancis dibuat secara otomatis oleh AI. Jadi mungkin masih ada ketidakakuratan dalam penerjemahan, harap selalu menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa utama kami. (sistem didukung oleh DigitalSiber.id)



Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here