TGS merampungkan peningkatan citra seismik 2D lepas pantai Sumatera Utara
TGS merampungkan peningkatan citra seismik 2D lepas pantai Sumatera Utara

Foto - lihat keterangannya

TGSpenyedia data dan intelijen energi global terkemuka, telah menyelesaikan pengolahan ulang survei seismik 2D di cekungan Sumatera Indonesia, menghubungkan penemuan-penemuan penting di wilayah tersebut dengan wilayah terbuka.

Itu Proyek pemrosesan ulang 2D sepanjang 7.756 km menggunakan alur kerja pemrosesan pra-tumpukan pita lebar modern dan cakupan proyek mencakup cekungan hidrokarbon yang terbukti beragam yang terdiri dari endapan klastik dan karbonat syn-rift Miosen-Oligosen. Cakupan survei meluas baik ke luar maupun ke dalam dari endapan yang ada Proyek 3D Sumatera Utarayang meliputi sub-cekungan Pase di Cekungan Sumatera Utara. Penemuan-penemuan terkini seperti Timpan-1, Layaran-1, dan yang terbaru Tangkulo-1 semuanya berada dalam ruang 3Dmenyediakan titik kalibrasi sumur yang penting.

Gabungan data 2D dan 3D akan meningkatkan pemahaman tentang penemuan yang ada dan sumur-sumur rak di sepanjang tepi selatan dan timur cekungan. Lahan yang terbukti saat ini meliputi karbonat Miosen, klastik Miosen/Pliosen, dan retakan sintetis Oligosen. Selain itu, kumpulan data tersebut telah dengan jelas menggambarkan lapisan retakan sintetis lama yang belum teruji. Teknologi GeoStreamer memberikan resolusi berkualitas tinggi di semua kedalaman, dari lapisan tanah penutup hingga struktur dasar yang lebih dalam, sehingga memberikan pemahaman yang lebih baik tentang sejarah perkembangan cekungan dan lapisan yang lebih dalam.

Foto - lihat keterangannya

TGS menyelesaikan peningkatan seismik 2D di lepas pantai Sumatera Utara, Indonesia

David Hajovsky, EVP Multi-Klien di TGSberkomentar, “Dengan menyempurnakan kumpulan data warisan Sumatera Utara ini melalui alur kerja pemrosesan PSDM pita lebar modern, kami dapat menghubungkan data seismik modern berkualitas tinggi ke beberapa penemuan paling signifikan di kawasan tersebut dalam lima tahun terakhir. Ini akan memungkinkan perluasan konsep-konsep kunci ke wilayah terbuka, sehingga menciptakan peluang eksplorasi yang menarik di seluruh cekungan Indonesia ini.”

Hasil akhir migrasi kedalaman sekarang tersedia untuk kumpulan data 3D dan 2D.

Tautan pengumuman asli

Sumber