USAID MCGL: Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Dasar Terpadu di Indonesia – Indonesia

Lampiran

KONTEKS

Desentralisasi sistem layanan kesehatan dasar di Indonesia telah mengakibatkan akses yang tidak merata dan kualitas layanan yang tidak konsisten bagi masyarakat yang tersebar di hampir 6.000 pulau berpenduduk. Amerika Serikat dan Indonesia berkomitmen untuk memperkuat sistem layanan kesehatan primer dengan memperluas model layanan kesehatan primer terintegrasi di Indonesia, Integrasi Layanan Primer (ILP).

Di seluruh negeri, terdapat 10.260 pusat kesehatan masyarakat (dikenal sebagai Puskesmas) yang dikelola pemerintah (dikenal sebagai Puskesmas) dan pusat kesehatan pendukungnya (dikenal sebagai Pustu), 30.000 pos pelayanan terpadu (dikenal sebagai Posyandu), dan 1,5 juta petugas kesehatan masyarakat mendukung 83.000 desa di seluruh Indonesia. Namun, kemiskinan, infrastruktur yang lemah, dan luasnya wilayah geografis negara ini mempersulit pemberian layanan kesehatan yang adil dan berkualitas. Hasilnya, Indonesia melakukan transformasi sistem layanan kesehatan primer dengan berfokus pada promosi dan pencegahan kesehatan sepanjang siklus hidup, mendekatkan layanan kepada masyarakat melalui jaringan penyedia layanan yang lebih kuat, dan memperkuat pemantauan wilayah lokal di tingkat desa.

MOMENTUM NEGARA DAN KEPEMIMPINAN GLOBAL USAID (MCGL)

USAID MCGL mendukung transformasi layanan kesehatan primer di Indonesia melalui peningkatan ILP. USAID bermitra dengan Kementerian Kesehatan untuk membantu fasilitas kesehatan masyarakat meningkatkan sistem rujukan darurat dan meningkatkan pendekatan yang telah terbukti dalam meningkatkan hasil kesehatan ibu dan bayi baru lahir.

MCGL merupakan salah satu dari tiga kegiatan USAID yang fokus pada penguatan sistem pelayanan kesehatan primer di Indonesia. Kemajuan program layanan kesehatan primer USAID:

  • Akses berkelanjutan terhadap pemberian layanan berkualitas sepanjang siklus hidup dengan meningkatkan kapasitas puskesmas dan jaringan kantor kesehatan berbasis desa;
  • Pemahaman topik ILP di tingkat provinsi dan kabupaten, seperti telemedis, supervisi fasilitatif, insentif berbasis kinerja bagi petugas kesehatan masyarakat, dan jaringan penyedia layanan publik/swasta melalui laboratorium pembelajaran; Dan
  • Kinerja sistem kesehatan dan ILP dengan memperkuat keterlibatan masyarakat dan akuntabilitas sosial, tata kelola sistem ILP lokal, dan kualitas serta pemanfaatan data untuk pengambilan keputusan.

USAID MCGL mendukung peluncuran ILP Kementerian Kesehatan di 66 kabupaten dan kota di provinsi Sumatera Utara, Banten, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.

HASIL UTAMA

Pada tahun 2021-2023, sebelum penerapan ILP, USAID MCGL mendukung pemberian layanan ibu dan bayi baru lahir, membantu menurunkan angka kematian ibu akibat komplikasi persalinan dari 1,23 persen pada tahun 2021 menjadi 0,46 persen pada tahun 2023. Kegiatan ini meningkatkan kualitas layanan pada ibu dan bayi. ibu dan bayi di 341 fasilitas kesehatan, dan memperkuat kapasitas 8.529 petugas kesehatan untuk memberikan layanan kesehatan ibu dan bayi sesuai dengan standar internasional.

Pada tahun 2023-2026, USAID MCGL akan bekerja sama dengan setidaknya 241 Puskesmas, 260 Pustu, dan 1.391 Posyandu untuk meningkatkan ILP dan meningkatkan hasil kesehatan ibu dan bayi baru lahir.

KONTAK

Wahdini Hakim
USAID
[email protected]

Maryjane Lacoste
Ketua Partai
[email protected]

Sumber

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here