Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia

Waisala
Siaran pers
28 Agustus 2024

Vaisala akan memodernisasi 14 bandara di Indonesia

Vaisala telah dipilih untuk menyediakan proyek senilai EUR 25 juta untuk memperkuat keselamatan bandara dan ketahanan cuaca di Indonesia. Sebagai negara kepulauan yang terdiri dari lebih dari 17.000 pulau, perjalanan udara sangat penting untuk mobilitas orang dan barang. Indonesia mencatat lebih dari 52 juta penumpang domestik dan tujuh juta penumpang internasional pada tahun 2022*.

Vaisala, pemimpin global dalam teknologi pengukuran, hari ini telah menandatangani kontrak dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk sistem dan peralatan cuaca bandara guna memodernisasi 14 bandara di Indonesia. Nilai kontrak tersebut sekitar EUR 25 juta, menjadikannya proyek cuaca penerbangan terbesar yang pernah ada bagi Vaisala. Pesanan akan dibukukan berdasarkan pesanan Vaisala yang diterima setelah perjanjian pembiayaan dikonfirmasi.

“Keselamatan penerbangan seharusnya bukan menjadi hak istimewa. Di mana pun Anda tinggal, Anda harus dapat mempercayai bahwa perjalanan udara Anda dilindungi oleh sistem pengamatan cuaca otomatis modern. Hal ini terutama berlaku di Indonesia di mana iklim tropis membawa badai petir dan kejadian cuaca lainnya yang dapat sangat memengaruhi keselamatan penumpang dan personel darat,” kata Jarkko SairanenWakil Presiden Eksekutif, Cuaca dan Lingkungan, Vaisala.

Menurut informasi oleh Administrasi Perdagangan Internasional ASIndonesia merupakan pasar penerbangan dengan pertumbuhan tercepat kedua di dunia setelah Tiongkok berdasarkan pembelian pesawat dan nilai perdagangannya. Investasi pada infrastruktur bandara diperlukan untuk memenuhi pesatnya perkembangan industri penerbangan di Indonesia.

“Setelah bertahun-tahun bekerja sama, kontrak baru dengan BMKG ini merupakan langkah signifikan bagi pertumbuhan Vaisala di Indonesia. Pesanan tersebut mencakup teknologi cuaca penerbangan modern, termasuk Sistem Pengamatan Cuaca Otomatis (AWOS) AviMet kami ke delapan bandara, dan sistem peringatan geser angin, yang menggabungkan radar cuaca X-band dan lidar angin kami, ke empat bandara. Proyek ini juga mencakup Institut Meteorologi Finlandia Model SILAM yang dapat digunakan untuk memperkirakan pergerakan awan abu dari letusan gunung berapi. Mengingat Indonesia terletak di Cincin Api Pasifik dengan sekitar 80 gunung berapi yang masih aktif, ini akan menjadi tambahan yang signifikan bagi keselamatan penerbangan Indonesia,” pungkas Sairanen.

Proyek ini akan didanai melalui Fasilitas Investasi Sektor Publik Finlandia (PIF), instrumen yang diatur oleh Kementerian Luar Negeri Finlandia dan berlaku untuk proyek-proyek yang mematuhi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Perserikatan Bangsa-Bangsa di negara-negara berkembang. Proyek ini diperkirakan berlangsung selama tiga tahun dan dimulai pada tahun 2025 setelah perjanjian pinjaman PIF selesai dan Kementerian Luar Negeri Finlandia telah memberikan persetujuan akhir untuk pendanaan tersebut.

* Catatan dari Badan Statistik Indonesia (BPS)

###

Informasi lebih lanjut untuk media

Katri Koponen, Manajer Komunikasi, Vaisala
Telp. +358 50 586 0262
[email protected]

Tentang Vaisala

Vaisala adalah pemimpin global dalam instrumen pengukuran dan intelijen untuk aksi iklim. Kami melengkapi pelanggan kami dengan perangkat dan data untuk meningkatkan efisiensi sumber daya, mendorong transisi energi, dan menjaga keselamatan dan kesejahteraan manusia dan masyarakat di seluruh dunia. Dengan hampir 90 tahun inovasi dan keahlian, kami mempekerjakan tim yang terdiri dari lebih dari 2.300 ahli yang berkomitmen untuk mengambil setiap langkah demi planet ini. Saham seri A Vaisala terdaftar di bursa saham Nasdaq Helsinki.

www.vaisala.com

Sumber