Vision-Box memasang e-Gate biometrik di dua Bandara Indonesia

Vision-Box, penyedia solusi perjalanan biometrik, telah mengintegrasikan lebih dari 150 titik kontak di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) Jakarta dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai (DPS) Bali.

Titik kontak ini dibangun melalui kerja sama dengan Direktorat Jenderal Imigrasi – Republik Indonesia dan Sinergi Teknoglobal Perkasa, dan diharapkan dapat membantu mengurangi waktu antrian dan meningkatkan efisiensi operasi keamanan dan otoritas imigrasi. Gerbang biometrik juga akan menampung dan menyediakan data yang dapat diakses oleh para pemangku kepentingan.

“Penerapan eGates di Soekarno-Hatta dan Bali telah meningkatkan waktu pemrosesan penumpang secara signifikan dari loket pengawasan perbatasan konvensional yang sebelumnya memakan waktu sekitar 3 hingga 5 menit per penumpang, menjadi rata-rata 20 hingga 25 detik,” kata Andi Sjachrial. , Direktur Utama Sinergi Teknoglobal Perkasa. “Inovasi ini membuat pengalaman penumpang selama proses imigrasi menjadi lebih menyenangkan.”

Program pemasangannya dimulai pada tahun 2023 di CGK, dimulai dengan 78 Gerbang Seamless Automated Border Control (ABC), serta eGates untuk penumpang dengan mobilitas terbatas. Sejak penerapannya, sistem biometrik telah digunakan oleh lebih dari 6 juta penumpang untuk memindai paspor dan menyelesaikan verifikasi biometrik. 90 ABC Seamless Gates saat ini sedang diintegrasikan di DPS.

“Kami sangat bersemangat untuk mendukung tujuan modernisasi Indonesia yang ambisius dan meningkatkan pengalaman penumpang di bandara-bandara utama Indonesia,” komentar Maneesh Jaikrishna, Regional Managing Director Timur Tengah, Asia Pasifik dan Afrika dari Vision-Box. “Penempatan kami di bandara Jakarta dan Bali menunjukkan komitmen kami untuk menyediakan solusi biometrik kelas dunia yang memenuhi standar keamanan dan efisiensi tertinggi.”

Perkembangan infrastruktur bandara mengikuti peningkatan pertumbuhan pasar perjalanan udara di Indonesia, dengan proyeksi 200 juta penumpang setiap tahunnya pada tahun 2030. Baru-baru ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia menandatangani kontrak dengan Vaisalasebuah perusahaan teknologi pengukuran, untuk meningkatkan keamanan cuaca di 14 bandara Indonesia.

Foto: Kotak Visi

Sumber